Sebuah laporan yang ditayangkan di stasiun televisi CBS yang berbasis di AS, mengatakan Turki dipengaruhi atau setidaknya terinspirasi oleh cendikiawan Islam di negara itu, Fethullah Gulen, yang menjalankan sebuah yayasan multi-miliar dolar di Pennsylvania.
Menurut CBS 60 Minutes, yayasan Gulen saat ini sedang mengelola ratusan sekolah dan universitas di seluruh dunia di samping stasiun radio dan TV dan bahkan bank.
Laporan ini mencatat bahwa kebanyakan pejabat dalam pemerintahan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan telah belajar di sekolah Gulen dan karenanya mereka bisa dianggap muridnya Gullen.
Gullen memiliki jutaan murid seperti di Turki dan negara-negara Islam lainnya dan media Barat banyak yang menganggap dia di antara dua atau tiga cendikiawan top Islam yang berpengaruh di dunia.
CBS juga mewawancarai orang-orang yang memiliki pengetahuan yang baik tentang Gulen untuk meneliti "gerakan Gulen" yang saat ini aktif di Amerika Serikat, Turki, dan sekitar 130 negara di lima benua.
Andrew Finkel, seorang wartawan Amerika yang telah tinggal di Turki selama 25 tahun terakhir, mengatakan kepada CBS bahwa gerakan Gulen mendukung kapitalisme dan lebih merupakan sebuah perusahaan yang sukses secara ekonomi dari masyarakat yang religius.
Diperkirakan bahwa gerakan itu memiliki hingga 10 juta pengikut di Turki sendiri dengan jutaan pengikut di seluruh dunia.
Gerakan ini memiliki 130 sekolah di Amerika Serikat yang telah mengajar lebih dari 20.000 siswa.
Banyak pendukung Gulen yang menyumbang 5-20 persen dari pendapatan mereka kepada lembaga-lembaga yang berafiliasi dengan gerakan Gullen.
Analis mempertimbangkan sumbangan tersebut sebagai sumber utama kekayaan besar Gulen saat ini.