Seorang ulama terkemuka asal Mesir telah menyerukan kepada tentara Libya yang bisa menembak Pemimpin Libya Muammar Gaddafi untuk tidak menahan senjata mereka demi membebaskan bangsa Libya dari penindasan.
Syaikh Yusuf al-Qardhawi, dipandang sebagai pemimpin spiritual kelompok oposisi Ikhwanul Muslimin Mesir, membuat seruan tersebut pada hari Senin kemarin (21/2) melalui sebuah fatwa menentang pemimpin Libya yang telah berkuasa selama lebih dari empat dekade tersebut.
"Barangsiapa di militer Libya mampu menembakkan peluru ke arah Gaddafi maka mereka harus melakukannya," kata Qardhawi kepada saluran berita al-Jazeera yang berbasis di Qatar.
Libya saat ini telah disapu oleh aksi unjuk rasa pro-demokrasi yang terinspirasi oleh revolusi rakyat di Mesir dan Tunisia, yang berhasil menggulingkan presiden kedua negara tersebut.
"Membunuh Gaddafi akan menyingkirkan rakyat Libya dari dirinya," kata Qardhawi. Ulama, yang juga mengepalai Persatuan Internasional untuk Cendekiawan Muslim, yang kembali ke Mesir setelah tiga dekade di pengasingan setelah revolusi rakyat.
Syaikh Qardhawi juga mengatakan agar tentara Libya untuk tidak mematuhi perintah menyerang rakyat mereka sendiri, dan mendesak duta besar Libya di seluruh dunia untuk memisahkan diri dari rezim Gaddafi.
Pemerintah Gaddafi telah mengerahkan jet tempur untuk menembaki para demonstran untuk mencegah apa yang tampaknya bakal menjadi sebuah revolusi dalam waktu dekat.
Pasukan yang setia kepada Gaddafi juga dikatakan telah menggunakan peluru tajam terhadap para demonstran di tengah laporan yang menunjukkan adanya tentara bayaran asing bersenjata di ibukota, Tripoli.
Para demonstran Libya, bagaimanapun, telah dilaporkan berhasil merebut beberapa kota.
Federasi Internasional untuk Hak Asasi Manusia mengatakan sebanyak 400 orang sejauh ini telah tewas selama aksi unjuk rasa.(fq/prtv)
Sumber eramuslim.com